Home #F0FFFF; » Rutinitas Jamaah Ibu-Ibu dalam Membangun Bangsa

Rutinitas Jamaah Ibu-Ibu dalam Membangun Bangsa


Kegiatan secara rutinitas bagi ibu-ibu , sebagai wujud silahturahmi diantara sesama ,agar menjadikan keluarga yang sakinah , mawaddah, serta warahmah , juga tidak lepas dari bimbingan para ustad dan ustadzah serta ulamah , seluruh Muspika kecamatan,  sosok seorang Ibu rumah tangga yang amat peduli dalam sosial a.
Pujian dan salam terus mengumandang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Serta dilanjutkan dalam siraman Rohani oleh Kyai Salamun , sosok ulamah muda di Wilayah Kabupaten Cirebon.
KYAI SALAMUN
Kyai Salamun menuntun jamaah dalam menerjemah arti sebuah perkawinan . Perkawinan merupakan sifat atau tabiat manusia yang cenderung untuk mengadakan hubungan sesama manusia. Allah telah menjadikan hubungan perkawinan sebagai Sunnah para Rasul di mana ia akan melahirkan rasa saling cinta, sikap saling bekerjasama dgn kebaikan dan bantu membantu untuk mendidik keturunan. Melalui perkawinan juga, manusia akan dapat mengembangkan keturunan dan memenuhi ketenteraman jiwa karena perkawinan yang harmoni dan sesuai munurut tuntutan Ilahi sebagai tempat untuk berehat jasmani maupun rohani. Perkawinan merupakan peristiwa bersejarah di mana ia takmudah dilupakan bagi orang-orang beriman.
JAMAAH KEGIATAN
Hikmah Perkawinan Islam mengajar agar keluarga dan rumahtangga menjadi pelabuhan yang aman, kukuh bagi setiap ahli keluarga. Membincangkan semua hal, baik gembira maupun kesulitan yang dihadapi. Rasa aman dan perlindungan yang dirasakan oleh anak dalam keluarga akan memberi kepadanya kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi berbagai persoalan hidupnya. Ibu Bapa adalah orang pertama diharapkan dapat memberikan bantuan dan petunjuk dalam menyelesaikan masalah anak. Seorang ibu adalah lambang kasih sayang, ketenangan dan juga ketenteraman.
JPC BERSAMA JAMAAH
Firman Allah SWT : " Kaum lelaki (suami) adalah pemimpin bagi kaum wanita(isteri) oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atau atas sebagian yang lain dan disebabkan karena para suami telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu isteri yang soleh ialah yang taat kepada Allah, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak di tempat (sebagai rasa syukur) karena Allah telah memelihara mereka..." (An-Nisa':34).
Rasulullah SAW menguraikan makna ayat di atas bahwa, lelaki yang paling baik akhlaknya adalah lelaki yang paling sayang pada isterinya. Baginda sendiri membantu isterinya dalam rumahtangga. Wanita yang paling baik ialah wanita yang menyenangkan hati suaminya apabila suaminya memandangnya. Taat bila disuruh dan pandai menjaga kehormatan dirinya dan harta benda suaminya di kala suami tiada di rumah.

0 komentar:

Posting Komentar