Home #F0FFFF; » Kesejahteraan Masyarakat Perlukah

Kesejahteraan Masyarakat Perlukah


Bayangkan, jika kita tidak mengurusi ekonomi masyarakat . Selain  dalam konteks keamanan fisik, memegang tampuk pemerintahan, penegakan hukum serta keamanan publik. Sementara ekonomi, sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing individu dalam sistem yang menjamin kemerdekaan individu. Asumsinya adalah manakala sistem ini berlaku maka lambat laun seluruh bagian masyarakat akan memperoleh manfaatnya sesuai dengan porsinya masing-masing.
H. Scott Gordon mengatakan, “persaingan bebas tidak mungkin gagal untuk memberikan kemanfaatan bagi semua pihak. Bagi para konsumen, mereka akan memperoleh kemanfaatan dengan adanya jaminan bahwa mereka bisa mendapatkan barang dengan kualitas terbaik dengan harga yang paling murah. Bagi para produsen kemanfaatan diperoleh melalui kenaikan permintaan yang terus menerus. Dan Bagi masyarakat secara luas, kemanfaatan diperoleh dengan memastikan bahwa modal itu telah berada sesuai pada jalurnya”. Inilah laissez-faire, doktrin yang dikembangkan oleh Adam Smith sejak 1776. Doktrin ini mengajarkan bahwa keberlangsungan ekonomi harus berpedoman pada satu-satunya motif, yaitu hasrat mendapatkan keuntungan. Setiap pihak diasumsikan akan mendapatkan bagian sebatas andil yang mereka berikan. Kebajikan-kebajikan yang harus dijunjung tinggi adalah prinsip persaingan dan ekonomi bebas, bukannya keyakinan atas nilai-nilai keadilan dan kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kaum yang kurang beruntung.Dalam mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, kerja keras mutlak diperlukan. Keuntungan demi keuntungan ditabung (saving) lantas diinvestasikan kembali agar terus meningkat pertumbuhan dan produktivitasnya. Sedangkan para buruh hanya dipahami bahwa mereka adalah orang-orang miskin yang tidak mau bekerja keras. Apabila kondisi kehidupan mereka menjadi lebih layak atau menyenangkan. Maka kebijakan untuk menaikkan upah buruh hanya akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang didapatkan oleh pemodal. Hal ini mengakibatkan kondisi buruh terus menerus terpuruk dan miskin. Tingkat pertumbuhan populasi yang cepat diiringi dengan terjadinya industrialisasi dan urbanisasi, menyebabkan situasi kemiskinan semakin meluas. Orang-orang miskin semakin menyingkir ke tempat-tempat kumuh di pinggiran, sementara orang kaya mulai merasa jijik dengan kaum miskin dan membuat tembok pemisah untuk membuat jarak dengan yang miskin.Situasi seperti ini menunjukkan: pertama; bahwa sistem ekonomi yang didominasi oleh prinsip-prinsip laissez-faire tidak mampu memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang layak kepada kaum buruh, kedua; membesarnya angka kemiskinan .

0 komentar:

Posting Komentar